Menurut
ahli zoologi evolusioner University of Aarhus di Denmark dan ahli
jaring laba-laba Fritz Vollrath, jaring laba-laba lebih tahan lama dan
elastis dibanding fiber terkuat buatan manusia (Kevlar) yang digunakan
untuk membuat rompi antipeluru.
Menurut profesor emeritus teknik
mesin di University of Houston John Lienhard, selain sangat lentur,
jaring laba-laba mampu meregang hingga 140% tanpa rusak. Seperti dikutip
dari "lifeslittlemisteries", untuk bahan sekuat ini, jaring laba-laba
termasuk sangat ringan.
Para ilmuwan sudah mengakui kekuatan jaring laba-laba. Benangnya lima kali lebih kuat dari serat baja dengan ketebalan yang sama.
Padahal, baja termasuk material paling kuat yang tersedia bagi manusia.
Selain itu, benang laba-laba memiliki gaya tegang 150.000 kg/m2. Jika
ada seutas tali berdiameter 30 cm terbuat dari benang laba-laba, maka ia
akan mampu menahan beban 150 mobil!
Militer
Amerika Serikat pernah berencana membuat jaket anti peluru yang dibuat
dari pintalan jaring laba-laba. Bahkan dikatakan apabila jaring itu
dipilin menjadi setebal pensil dan dibentangkan di angkasa, sebuah
pesawat Boeing 747 yang sedang terbang pun bisa terhenti karenanya.
Kekuatannya
pun ternyata masih dapat dilipatgandakan dengan meyisipkan
partikel-partikel logam tertentu. Seung-Mo Lee dari Max Planck Institute
of Microstucture Physics di Halle, Jerman berhasil meningkatkan
kekuatan jaring laba-laba hingga dua kali lipat. Satu helai jaring
laba-laba yang telah direkayasa sanggup mengangkat beban seberat 27,5
gram.
Quote:
Kekuatan
benang laba-laba merupakan teka-teki yang menarik untuk dipecahkan.
Selama bertahun-tahun para peneliti berusaha untuk menguak rahasia
kekuatan benang jaring laba-laba ini. Dalam Proceeding The National
Academy of Science Amerika Serikat yang dipublikasikan Juni 2002
diungkapkan, pihak Angkatan Darat Amerika Serikat (AD AS) bekerja sama
dengan para peneliti dari Universitas California Santa Barbara. AD AS
tertarik dengan kekuatan benang laba-laba dan mencoba menggunakannya
sebagai material untuk bahan rompi tahan peluru, baju tempur,
tali-temali peralatan tempur, dan lain-lain.
Ilmuwan sendiri
sudah mulai menggunakan benang laba-laba sebagai model untuk membuat
kevlar, yakni bahan pembuatan jaket antipeluru. Peluru mempunyai
kecepatan 150 m/detik dan dapat merobek sebagian besar benda yang
dikenainya kecuali barang yang terbuat dari kevlar. Namun, benang
laba-laba yang lebih tipis dari selembar rambut manusia dan lebih ringan
dari kapas ini justru 10 kali lipat lebih kuat daripada kevlar.
Menurut
para ilmuwan, kekuatan luar biasa jaring laba-laba tidak hanya
disebabkan bahan baku benang sutra yang memang alot, tapi juga desain
rumit jaring itu sendiri.
Markus Buehler dari Massachusetts
Institute of Technology di Boston mengatakan, kekuatan sesungguhnya dari
jaring laba-laba tidak terletak pada benang sutra penyusunnya. "Tapi
pada perubahan sifat mekanis ketika ada yang mengenai jaring itu," ujar
dia.
Struktur kompleks jaring berperan penting. Ketika salah satu
untaian benang putus atau rusak, misalnya, kekuatan keseluruhan jaring
laba-laba justru semakin meningkat. Menurut Buehler, pembuatan jaring
menyita sebagian besar energi laba-laba sehingga hewan itu butuh desain
yang mencegah perbaikan besar ketika jaring rusak.
Para ilmuwan
juga menemukan benang sutra pada jaring laba-laba memiliki kemampuan
untuk menjadi lunak atau kaku, tergantung seberapa besar beban yang
mengenainya. "Ini tidak seperti serat alami atau buatan manusia
lainnya," kata Buehler lagi.
Para ilmuwan membandingkan benang
sutra laba-laba dengan tiga bahan lain sebagai pembuat jaring. Ternyata,
sutra laba-laba enam kali lebih tahan terhadap kerusakan ketika
tertimpa ranting jatuh atau angin kencang.
Begitu pula ketika
diberi beban tambahan. Hanya satu jalinan benang sutra laba-laba yang
rusak. Dengan kerusakan minim itu, laba-laba hanya perlu melakukan
perbaikan kecil pada jaringnya setiap ada kerusakan daripada membuat
jaring baru.
Yang juga mengejutkan, ketika para peneliti
mengurangi beban hingga 10 persen dari berbagai titik pada jaring
laba-laba, jaring tersebut malah 10 persen lebih kuat. Menurut
penelitian ini, benang sutra laba-laba lima kali lebih kuat daripada
benang serupa yang terbuat dari baja.
Ilmuwan
telah mencoba memahami mekanisme laba-laba dalam membuat jaring, dan
sejauh ini gagal menciptakan ulang jaring laba-laba di laboratorium.
Kegagalan tersebut dikarenakan molekul kompleks protein dan sekuens DNA
berulang di laba-laba.
Meski begitu, ilmuwan berhasil memahami
bagaimana jaring laba-laba mengeras. Vollrath menemukan laba-laba
mengeraskan jaring dengan mengasamkannya, metode ini mirip dengan proses
dalam pembuatan fiber industri seperti nilon.
Setelah mengamati
saluran jaring laba-laba, Vollrath menyatakan sebelum memasuki saluran,
jaring laba-laba terdiri dari protein cair. Ketika cairan masuk saluran,
sel-sel menarik air dari jaring protein, dan hidrogen dipompa ke bagian
lain saluran, hal ini menghasilkan mandi asam.
Jaring laba-laba
kemudian dipintal dari gel menjadi fiber solid yang ditarik melalui
kelenjar asam laba-laba yang disebut kelenjar spinneret. Laba-laba
memiliki 2-8 spinneret, dan biasanya berpasangan, tergantung spesies.
Spinneret mengeluarkan berbagai jenis jaring, dari yang lengket hingga
yang tak lengket, tergantung kebutuhan
SUMBER : http://www.kaskus.co.id/post/50b4931de774b41c3b00011f#post50b4931de774b41c3b00011f
wow keren jaring laba-laba itu,,,
BalasHapus